Moonchild (END)
Jam 4 pas dan Jimin belum juga sampai. Kemana dia ? apa dia tidak
ingin mendengar ceritaku ? bagaimana aku membuat Xiumin menangis dengan
perkataanku, bagaimana aku memukul Xiumin dengan tanganku sendiri karena
perkataannya yang pedas pada Zian, bagaimana akhirnya dia mengaku bahwa
sebenarnya membenciku karena aku berasal dari rakyat biasa yang tidak memiliki
harta, hanya karena dia takut aku tidak bisa menghidupi saudara perempuannya ?
Bagaimana itu membuat aku menangis seperti anak kecil dihadapan
semua orang, dan bagaimana seorang bocah dari lelaki lain yang menikahi Zian
datang dan memelukku memberikan kehangatan yang dulu tidak aku dapatkan dari
anakku, yang-yang-
Ah, sial. Aku menangis lagi.
Nah, itu dia. Jimin sedang berlari memasuki gerbang taman, dia
terlihat lelah karena berlari, matanya dipenuhi airmata. Ah, maafkan aku,
sahabatmu yang selalu membuat kamu berada di posisi yang sulit. Sesuatu
terlintas di kepalaku, aku menyalakan ponsel dan mengaktifkan mode penerbangan.
Membuka notes dan menuliskan beberapa kata disana. “4 O’clock”
Lagu untuk Jimin, lagu untuk kami, lagu untuk Zian, lagu untuk
putra atau putriku. Semoga kalian bahagia.
“Hey, Moonchild !” aku memanggil Jimin dengan senyuman sembari
melambai padanya menyuruh dia segera mengahmpiriku. Jimin menangis lagi-lagi.
“Ya, dasar, kau sendiri Moonchild !”
Taman itu dipenuhi suara tawa dan tangis yang kian menghilang.
Mulai hari ini kami harus memaafkan masalalu dan melangkah menyambut masa
depan, begitulah perkataan Jimin yang aku ingat sampai hari ini.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar